Direkt zum Hauptbereich

Culture Shock! Pengalaman Pertama Melihat Wanita Telanjang Di Eropa.

Betul, temen-temen gak salah baca judul post ini. Di seri blogger posts kali ini saya ingin berbagi sedikit beberapa pengalaman kultur shock saya selama saya tinggal di Eropa. Well... pada saat menulis blog ini, saya sudah 10 tahun tinggal di Eropa, dengan kata lain, ada cukup banyak yang bisa saya ceritakan ke kalian.

Sebelum saya mulai cerita ini perlu saya ceritakan bahwa sebelum saya pergi ke Eropa, saya belum pernah melihat wanita telanjang sama sekali temen-temen, kecuali dari filem porno atau dari melihat orang gila di jalanan. Waktu berangkat ke Jerman usia saya masih 19 tahun. Kebayangkan bagaimana "culun" dan "cupu" nya saya pada wakut itu.

Pada hari itu di Jerman adalah musim panas. Suhu udara nya kurang lebih 35 derajat, suhu yang cukup tinggi untuk penduduk Eropa. Saya masih tinggal di pinggiran kota Stuttgart waktu itu. Kalau tidak salah, itu adalah bulan ke tiga saya tinggal di Jerman. Saya tinggal bersama keluarga asuh saya yang kebetulan adalah seorang "single parent", seorang ibu dengan dua orang anak.

Rumah orang tua asuh saya cukup besar. Dua tingkat, halaman rumah yang besarnya setengah lapangan bola dan teras yang luas dan nyaman untuk duduk-duduk dan menikmati suasana musim panas.

Setelah makan siang, anak-anak asuh saya pergi bermain bola di halaman depan. Saya dan ibu asuh saya duduk-duduk diteras belakang rumah sambil minum kopi dan menikmati sinar matahari yang jarang bersinar seterik itu. Waktu itu bahasa Jerman saya belum fasih, jadi obrolan kami waktu itu hanya terbatas pada hal yang ringan-ringan saja. Selang beberapa waktu, ibu asuh saya bertanya dalam bahasa inggris "Syarif, is it ok for you if I... take off my clothes?". Serentak saya terdiam dan tidak tau harus bereaksi seperti apa. Dalam hati saya waktu itu cuman berfikir apakah saya tidak salah mendengar ucapan dia tersebut. Saya berusaha relax dan tidak terlihat gugup, lalu saya menjawab "Ja, bitte schoen" yang berarti kurang lebih "iya silahkan". Saya pikir oh iya ini musim panas, kalo di filem-filem kan bule emang suka berjemur.

Gak lama kemudian saya baru sadar yang dia maksud dengan "take off my clothes" itu adalah seluruh pakaiannya sak-daleman nya juga. Saya fikir orang berjemur bukannya pake bikini yah. Aduh... pengen rasanya bisa melihat masa lalu. saya penasaran seperti apa raut wajah saya waktu itu ketika melihat ibu asuh saya berjemur telanjang bulat. Disitu saya baru tahu, ternyata Jerman adalah salah satu negara dimana "Nudity" atau "being naked" adalah bukan sesuatu yang special atau kalo kata orang sini "not a big deal".

Di bulan-bulan berikutnya saya mulai terbiasa dengan budaya ini walaupun sesekali masih shock juga sih. Pernah suatu kali ibu asuh saya sedang berendam di bath tube di kamar mandi dan telefon rumah kami berdering. Yups.. you guess lah.. saya di suruh angkat telefon itu dan membawanya ke kamar mandi dimana tentunya dia dengan santainya menerima telfon tersebut, seolah itu hal yang sangat wajar sekali.

Suatu hal yang mungkin saya belum cerita kan adalah, bahwa ibu asuh saya bukan lah seorang emak-emak... Dia adalah seorang wanita karir di usianya yang 40 an. Soo... kebayang kan bagaimana gugupnya saya yang masih belia itu...

Oh iya Jerman juga terkenal dengan budaya FKK nya loh temen-temen. Kalo pengen tau apa itu FKK atau "Freikoerperkultur" jangan lupa follow/ subscribe blog ini supaya kamu gak kelawatan he he...

Nah sekarang giliran kalian cerita, bagaimana reaksi kalian kalo kalian di posisi saya?

Oh iya, jangan lupa mampir ke Youtube Channel saya yah: 


Beliebte Posts aus diesem Blog

Berapa Penghasilan kerja sambilan di Jerman?

Hallo teman-teman semua, saya sering ditanya oleh beberapa calon Au-Pair dan Mahasiswa, berapa sih besarnya penghasilan dari kerja sambilan di Jerman? Dibawah ini adalah list perkerjaan yang sudah pernah saya coba: Standard Gaji regional Berlin, 2013  Pencuci piring, 5,5 - 7 Euro per-Jam Pramusaji, 6,5 - 8 Euro per-Jam + Tip (+- 10 - 15 Euro per shift) Juru masak, 7,5 - 10 Euro per-Jam (+- 10 - 15 Euro per shift) Penjaga Museum, 7 - 8 Euro per-Jam Pengajar bahasa Indonesia, 9 -13 Euro per-Jam Pekerja gudang pengiriman barang online, 7,5 - 8 Euro per-Jam Pekerja percetakan 7,5 - 8 Euro per-Jam Penerima tamu di Event-event International 8 - 10 Euro per-Jam Cleaning service 9 Euro per-Jam Penerjemah Indonesia - Jerman 10 - 13 Euro per-Jam Sekali lagi list ini hanya berlaku untuk wilayah BERLIN  Seperti yang teman-teman bisa lihat, penghasilan kerja sambilan di Jerman cukup lumayan. Sejak tahun 2009 penghasilan saya dari kerja sambilan berkisar 650 - 1200 Euro per bul

ISLAM SEDANG DI GEMPUR, INI PESAN SAYA UNTUK KALIAN YANG MUSLIM!

Ini video response saya tentang pembunuhan dua mahasiswi di Marokko. Semoga dunia menjadi lebih baik lagi.